Jadi Pengusaha Perlu Nekat

Foto : Aktifitas Frenky dengan ternak ikannya

_Frenky Primadian, Keramba Ikan

“SEBENTAR ya, saya mau beli pelet dulu” kata Frenky, ketika di temui Gagasan di kediamannya Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Rumahnya sederhana, di depannya terdapat dua kolam ikan yang dipenuhi tumbuhan air tawar: kangkung dan bunga bakung. Di sini Frenky menggerakkan usaha keramba ikan lele dua tahun belakangan ini.

Jual Tas Lewat Facebook

_Yolanda Suharmon, Online Ladies Shop

SEMULA Yolanda hampir sama dengan kebiasaan wanita seusianya. Setiap kali liburan, ia sempatkan belanja aksesoris kebutuhan wanita disetiap kota yang ia kunjungi. Biasanya wanita lebih suka berburu model terkini yang dianggap modis: baju, sepatu, sandal dan tas kulit, tak lepas dari buruan wanita remaja.
Yolanda sadar, fenomena ini merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan ia mulai jeli melirik aksesoris model terbaru. Baik produk dalam negeri maupun luar negeri.

FAKULTAS DIKUNCI KARENA YUDISIUM

Senin, (28/11) Sejumlah Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum berkumpul disamping fakultas, mereka kesal karena fakultas mereka tutup, tidak ada kegiatan pada hari itu, hanya ada cleaning servis (CS).  Ini karena Yudisium pasca Sarjana yang di adakan pihak Fakultas di Hotel Pangeran.

FKII Adakan Kunjungan Gagasan

Kamis (17/11), Forum Kajian Islam Intensif (FKII Asy-syams) adakan kunjungan ke Lembaga Pers Mahasiswa Gagasan.

Gunawan Arafat, ketua FKII mengatakan ini merupakan program rutin tiap bulannya. Ajang ini merupakan silahturahmi dan sharing bersama. “Walau banyak perbedaan, tapi ada satu ruang kesamaan antara kita,” katanya. Ia berharap setelah kunjungan ini, ada kerja sama tentang tulis menulis.

Melba Ferry Fadly, pimpinan umum Gagasan menyambut baik kedatangan FKII. Tidak menutupi juga bagi lain untuk berkunjung. “Gagasan ini milik mahasiswa UIN, kami terbuka untuk semua kalangan,” katanya.
_Didi Wirayuda

Junjung Tinggi Sportifitas

Sabtu (29/10), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) adakan Pekan Olahraga. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan samping fakultas. Cabang olahraga voli, takraw, tenis meja dan futsal turut dilombakan.

Jumikan, Ketua BEM FDIK mengatakan acara itu bertujuan mencari bibit dan skill diolahraga. Pemain yang berkualitas akan diberikan program pembinaan dan didikan lanjutan. ”Ini juga ajang silaturahmi dengan seluruh mahasiswa FDIK,” katanya.

Salman Alfarisi, ketua panitia, berharap kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa. Hadiah berupa trofi dan uang tunai untuk para juara. “Junjung tinggi sportifitas,” katanya. Persiapan acara hanya seminggu. “Saya minta maaf bila ada kekurangan,” katanya.

Novia Dwi Sandri, seorang peserta merasa senang dapat berpartisipasi mensukseskan acara. “Lawannya cukup berat, tapi kami berhasil menang dipertandingan pertama ini,” katanya. Didi Wirayuda

Mapala Suska Adakan PDCA

MINGGU (16/10), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Suska adakan Pendidikan Dasar Cinta Alam (PDCA) di Kampus Sukajadi. Acara diisi materi navigasi darurat, Search and Rescue (SAR), bertahan hidup (Survival), konservasi lingkungan, jurnalis lingkungan, Wall Climbing, manajemen perjalanan, keorganisasian, dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat ( PPGD).
M Afdal, panitia acara mengatakan pendaftar anggota baru mencapai 260 orang. Acara di ikuti 13 anggota baru.  “Peserta berkurang bukan seleksi Mapala, tapi dari mereka sendiri,” katanya. Ia berharap akan lahir kader Mapala yang terampil serta memiliki pengetahuan alam. “ Dan ikut menjaga kelestarian alam,” tambahnya.
Desmaini, seorang peserta mengatakan acaranya bermanfaat. “Banyak pengetahuan yang kami dapat,” katanya._Didi Wirayuda

BEM FDIK Nyatakan Sikap

Rabu (12/10), Sejumlah Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan kosma-kosma tiap lokal berkumpul diruangan Badan Exsekutif Mahasiswa (BEM). Mereka membuat pernyataan sikap terkait beberapa masalah di FDIK. Ada 33 pernyataan sikap mereka ajukan. Salah satu diantaranya; kurangnya pelayanan Bagian Akademik dan Umum terhadap mahasiswa, uang pratikum yang tidak transparansi, kajur yang tidak berkompeten, infokus, kamera foto, video yang minim dan tidak layak pakai, pelayanan dan jadwal pustaka masih kurang terhadap mahasiswa, karyawan/wati menyalah gunakan fasilitas internet di jam kerja dan dosen yang jarang masuk dan tidak profesional.

HIPMI Goes to Campus

Oleh : Didi Wirayuda

KAMIS (7/7) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI ) adakan kuliah umum wirausaha di aula rektorat lantai V.
Acara dengan tema “Menumbuh Kembangkan Jiwa Kewirausahaan di kalangan Mahasiswa,”  ditaja oleh Priamanaya Djan, SH selaku pemateri. Dia adalah CEO Priamanaya Group, pemilik dan pengelola Pusat Grosir Tanah Abang Blok A&B.
“Dengan berwirausaha, kita bisa lepas dari ketergantungan dengan pemerintah dan bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri,” kata Priamanaya dalam kuliah umum. Ia juga memberi tips bagi mereka yang ingin berwirausaha: kreatifitas, buat usaha yang belum ada di daerah kita, itu akan lebih cepat berkembang.
Pelaku usaha juga harus punya mental, strategi, menciptakan ide baru. “Yang penting berani dan jujur tentunya. Dengan membuka usaha, kita bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, itu artinya kita ikut andil mengurangi pengangguran dan tingkat kriminalitas pasti akan berkurang juga,” katanya.
Ia juga mengingatkan mahasiswa agar mengubah pola pikir bahwa buka usaha akan mengganggu kuliah. Hal penting dan perlu diingat adalah saat mempunyai usaha, harus komitmen untuk serius menjalaninya.
Rinor Kuswan, Ketua Umum HIPMI Riau mengatakan dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah, akan menambah persaingan saat mencari kerja usai tamat kuliah. Jumlah penduduk Indonesia kini hampir mencapai 250 juta jiwa, tetapi jumlah pengusaha di Indonesia sendiri hanya 0,8 persen dari jumlah penduduk.
“Kita kalah dibandingkan Singapura yang sudah 8 persen. Kita berharap 5 tahun kedepan (jumlah pengusaha) kita bisa naik ke 5 persen,” tambahnya.
Istiqamah selaku peserta mengatakan acara ini cukup bagus,karena bisa menambah wawasan tentang wirausaha. “Saya berharap bisa memiliki usaha juga,” katanya.

BEM UIN Kunjungi RAPP

Kamis ( 9/6) Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) UIN SUSKA dan BEM Fakultas adakan kunjungan ke Riau Andalan Pulp and Paper ( RAPP ). Ini dalam rangka Study Educatif yang merupakan salah satu program kerja. Acara di awali penjelasan dari humas RAPP, Wan Muhammad jekh tentang sistem kerja perusahaan tersebut. Dari menyiapkan bibit, menanam, sampai memanen hutan produksi.  
Muhammad Mukhlis, wakil ketua BEM UIN mengatakan kunjungan ini sengaja dilakukan untuk menambah wawasan.”Kami ingin melihat kondisi riil dilapangan atas isu yang berkembang,” katanya. Dia menambahkan juga akan mengunjungi instansi swasta lainnya.

Adi Perwira selaku perwakilan dari Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala ) mengatakan dengan diadakannya kunjungan ke perusahaan kayu tersebut sedikit membuka pandangan terhadap RAPP. ”Mereka ternyata tidak hanya merambah hutan, tapi juga menanamnya,” katanya

Selaku Humas RAPP mengatakan sangat senang terhadap kunjungan studi banding yang di adakan BEM.”Kami terbuka,biar kalian yang menilai,tidak ada yang kami tutupi” katanya.  Didi Wirayuda

Mahasiswa Keluhkan KKN

Foto : Mahasiswa sibuk melihat pengumuman KKN

KAMIS (26/05), puluhan mahasiswa tampak sibuk membaca pengumuman di Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM). Informasi seputar lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) baru dipasang. Mahasiswa sempat keluhkan beberapa persoalan perihal KKN tahun ini.
Syafril mahasiswa Tarbiyah mengatakan LPM memberikan bantuan dana KKN sebesar  Rp 105ribu,akan tetapi proses pencairan dana tersebut cukup rumit, harus  buat profosal untuk bisa mendapatkan dana tersebut. “ini mempersulit saja,” ujarnya.

Comunited rebut juara tiga

Selasa (03/5), Comunited FC tim sepakbola Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), raih juara tiga di ajang Fekonsos Cup. Mereka berhasil kalahkan PERFISI tim dari Universitas Riau ( UR ), dengan skor telak 3-0 di lapangan UIN Suska.

Masih Kosong, Setelah Dilantik

SEBULAN setelah dilantiknya Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) UIN Suska, sekretariatnya masih  tampak sepi. Ruangan itu dibiarkan terbuka dengan kondisi kosong. Mustakim, ketua BLM mengatakan, pihaknya sengaja belum gunakan ruangan itu karena fasilitas penunjang belum tersedia. “Kadang malu juga, kalau ada kunjungan dari BLM lain, kondisinya seperti ini” katanya.
Kata Mustakim, jika ada rapat internal, pihak BLM masih gunakan ruangan itu. Pihaknya telah ajukan  fasilitas kepihak rektorat.
“Itu sedang diusahakan,” katanya. Selain terkendala fasilitas, inventaris dari kepengurusan sebelumnya tidak ada. “Bukannya kita ngak mau.”
Ahmat Siregar, aktifis mahasiswa mengatakan sekretariat BLM yang kosong harus ditindak lanjuti secepatnya. “BLM tidak seharusnya menggunakan fasilitas BEM, untuk rapat.” Ia khawatir terjadi indikasi ‘selingkuh’ antara lembaga. “Jika tidak ada lagi oposisi, maka lembaga ini akan hancur,” ujarnya.
Ia menambahkan kebijakan yang diambil bisa diragukan. BLM harus kembali ke fungsi yang sebenarnya yaitu mengontrol setiap kebijakan dari BEM. Karena BLM aspirasi tertinggi mahasiswa,” katanya. _Didi Wirayuda

BEM FDIK Adakan Donor Darah

Senin (25/4) Badan Eskutif Mahasiswa (BEM) FDIK adakan donor darah kerja sama dengan Managemen Humanis Intitute (HMI)dan Palang Merah Indonesia (PMI) pusat .

Handiro Efriawan S Pi M Si, selaku Direktur HMI mengatakan, acara ini dilaksanakan untuk mencukupi stok darah yang masih kurang. Tujuanya membantu masyarakat dalam membutuhkan darah. “Ini lanjutan dari donor darah sebelumnya dan akan terus dilakukan 3 bulan berikutnya.”

Henrio menambahkan, ini adalah salah satu cara untuk membarikan pemahaman kepada masyarakat miskin, serta menanamkan rasa kepedulian mahasiswa akan pentingnya rasa saling berbagi. “Yang mendaftar mencapai 39 orang,” katanya. “Mahasiswa UIN cukup tinggi kepedulian sosialnya.”

Acara ini menarik pihak dekanat untuk ikut serta. Pembantu Dekan 1 FDIK Suhaimi D.Msi dan Kepala jurusan komunikasi Prof.Dr.Nurdin Halim MA ikut berpartisipasi.

Prof Nurdin mengatakan, ada banyak manfaat, apalagi bagi yang membutuhkan. “Selain sehat,tentu saja ibadah,dari pada berlebih didalam tubuh lebih baik disumbangkan,” katanya._Didi Wirayuda