Menerima pemotretan WEDDING CERRMONY PRE WEDDING WISUDA EVENT BIRTHDAY MODEL PRODUCT DLL CONTACT US 081368052602 PIN 2BC87F83 DISKON 30% SELAMA PROMOSI TRUST US TO CAPTURE YOUR SPECIAL MOMENT AND BRING OUT YOUR IMAGINATION TO REAL IMAGE

Friday, November 29, 2013

PKL Tinggalkan Pasar Purwodadi Yang Rusak Parah

kondisi pasar purwodadi terlihat rusak parah foto didi wirayuda


PANAM (Pepos)-Kondisi Pasar Wisata Bertuah Purwodadi, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan sangat memperhatinkan, hal ini terlihat dari hampir semua kios dagangan rusak parah. Tentu saja membuat tak ada pengunjung yang datang. Maka wajarlah jika sebagian pedagang kali lima (PKL) dengan diam-diam kembali menggelar dagangan di jalur lambat Jalan HR Soebrantas.

Salah seorang Warga sekitar, Irni (25) saat ditemui Pekanbaru Pos, Kamis (28/11) menuturkan, kondisi Pasar Wisata purwodadi ini sudah lama terlihat rusak parah, hal ini menurutnya yang membuat pasar semakin sepi dibandingkan dengan kondisi Pasar
Senggol belakang MTC Giant.

"Rusaknya sudah lama, namun belum juga ada perbaikan dari pengelola pasar, wajar saja jika banyak PKL yang memilih kembali ke lokasi lama, lagi pula kondisi bangunan sendii tidak layak di katakan pasar, tiang-tiang dan atapnya terlihat rapuh,"Paparnya kepada Pekanbaru Pos.

Hal senada diungkapkan, salah seorang pedagang Pasar Wisata Bertuah Purwodadi, Lina (35) ia mengeluhkan kerusakkan yang terjadi, membuat sepinya pengunjung di Pasar Purwodadi. Hal ini yang juga membuat sekitar 20-an pedagang kembali berjualan di jalur lambat HR Soebrantas.

"Sejak lebaran kmaren, pasar ini ditinggal satu persatu oleh pemilihnya, yang lebih memilih berjualan di pasar jongkok Jalan HR Soebrantas, disamping berada di tepi jalan protokol, pembeli ramai,"Ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Camat Tampan, Hj Irma Novrita S Sos Msi mengaku saat ini belum ada dapat laporan dari dinas terkait atau pun pengelola pasar. Awalnya ia menduga PKL yang berada di jalur lambat tersebut merupakan pedagang baru.

"Saya pikir pedagang baru lagi, bukan pedagang Purwodadi, kita belum dapat laporan dari dinas pasar, pengelolanya juga belum ada memberitahu kita, kalau emang rusak, pengelola harus memperbaiki, agar pedagang yang sudah ada tidak kembali lagi berjualan di lokasi lama,"Paparnya.

Irma juga mengaku mendapat kabar ada pergantian pengurus pasar, yang dulunya pengelola di pegang oleh Edi, kini sudah ada orang baru lagi yang mengurus pasar purwodadi tersebut.

"Katanya udah tidak dia lagi yang mengurus, pengelola pasar pun tidak pernah komunikasi dengan pihak kecamatan, kalau memang begitu adanya, nanti saya akan menyurati satpol PP, jika pedagang kembali berjualan di jalur lambat, agar di tertipkan," Tegasnya.

Camat juga berharap, untuk kemajuan bersama meramaikan pasar purwodadi tersebut. Pengelola harusnya berkordinasi dengan Pemerintah, dalam hal ini dinas pasar. Untuk memberikan masukkan kepada pengelola bagaimana menyiapkan tempat yang layak
kepada pedagang.

"Pengelola jangan hanya mengambil untung sebesar-sebesarnya, tanpa memberikan kenyamanan bagi pedagang, kalau seperti sekarang, itu namanya tidak manusiawi, dengan memberikan tempat asal-asalan,"sesalnya.

Ia juga menyarankan kepada Dinas Pasar, agar melakukan pembinaan kepada pengelola dan PKL. Dengan selalu berkornasi tersebut diharapkan bisa ramai seperti pasar senggol di belakang giant.

"Jangan menunggu bantuan dari Pemko, karena pasar ini bukan tanggung jawab pemko lagi, karena sudah diserahkan oleh pihak ketiga, pengelolaannya, namun seperti apa bentuk kerja samanya dinas pasar dan pengelola yang lebih tau,"Tuturnya

Dari hasil pantauan Pekanbaru Pos, Sepinya kondisi pasar membuat sejumlah pedagang mengosongkan beberapa kios yang telah disewanya, sehingga banyak kios yang kosong dan tidak berpenghuni pun rusak di terpa hujan dan panas. Padahal berdasarkan pengakuan pedagang bulan Ramadan lalu sudah banyak kios yang diisi oleh sejumlah pedagang.

Hal ini di perparah dengan petugas Satpol PP Kota Pekanbaru yang dulunya berposko di lokasi eks Pasar Jongkok Panam Jalan HR Soebrantas, sudah jarang tampak. Petugas hanya berpatroli di jam-jam tertentu saja dan dengan jumlah personil sedikit, membuat PKL berani menduduki lokasi yang telah disterilkan sejak dua bulan lalu. Bahkan, di lokasi tersebut saat ini juga telah bekerja alat berat untuk membuat jalur lambat dari Jalan Purwodadi hingga Jalan Putri Tujuh.





Akhirnya, Pengelola Pasar Purwodadi Angkat Bicara


Mendapat pemberitaan terhadap banyaknya Pedagang Kali Lima (PKL) Pasar Wisata Bertuah Purwodadi, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan yang diam-diam pindah ke jalur lambat Jalan HR Soebrantas. Akibat banyaknya kios yang rusak mendapat tanggapan serius oleh Pengelola Pasar, yang berjanji awal desember nanti pasar sudah semi permanen.

Hal ini diungkapkan, Manager Lapangan, pengelola pasar purwodadi, Sopian, Jumat (29/11) ia mengaku sudah mencari solusi masalah kios yang rusak saat ini, pihaknya saat ini sedang melakukan renovasi mengganti kios yang awalnya terpal menjadi seng dan semi permanen menggunakan setengah batu.

"Kerusakkan kios sedang dalam tahap renovasi, kita ganti dengan seng dan semi permanen, saat ini dari 700 kios yang tersedia, yang terpakai hanya 300, akibat kerusakkan alam,"Katanya kepada Pekanbaru Pos.

Ditanya soal biaya renovasi sendiri, Sopian mengaku dana perbaikan tidak di ambil dari para pedagang, bisa di katakan gratis, namun pedagang banyak yang menyumbang untuk biasa upah tukang dan rokok sebesar 100 ribu.

"Renovasi ini gratis, kita tidak membebankan kepada pedagang, namun hanya sumbangan untuk tukang dan uang rokok, sebesar 100 ribu, usulan itu dari dari pedagang sendiri yang mengusulkan, bukan kami,"Jelasnya.

Untuk biaya kios sendiri Sopian mengaku setiap PKL dikenakan sewa 400 ribu sebulan, sudah termasuk biaya listrik dan kebersihan. dan mengenai pemilihan lokasi sendiri, ia mengaku tidak lagi menggunakan sistem undi, karena banyak PKL bagian depan yang kosong, akhirnya pengelola memutuskan PKL bagian di belakang di pindahkan smeua ke bagian depan.

"Dulu main undi, sekarang ada pergantian, karena banyak kios bagian depan yang kosong, jadi PKL dibagian belakang kita  pindahkan semua ke depan, 400 tersebut sudah masuk biaya kebersihan dan lampu sudah disana, tanpa ada kutipan lagi,"tegasnya.

Ia mengaku untuk jumlah pedagang yang awalnya sekitar 500 orang, kini tinggal 200 saja yang aktif. Mengenai banyaknya PKL yang pindah ke jalur lambat HR Soebrantas ia amat menyesalkan hal tersebut.

"Ini karena kebiasan di tepi jalan, jadinya percaya diri mereka kurang, kalau tidak membiasakan diri maka PKL akan terpecah, dan pengunjungpun pasti lebih banyak membeli di luar, dari pada kedalam. Kedepannya pasar ini akan lebih bagus lagi dengan Semi Permanen dan awal desember sudah bisa ditempati, apa yang mereka bilang tidak layak, maka akan kita buat layak,"Tuturnya.

Sementara itu, Lurah Sidomulyobarat, Hendry Safitra Sh Mh mengaku sangat menyayangkan PKL yang kembali berjualan di depan tersebut. kalau bisa pengelola pasar berkordinasi dengan dinas pasar dan kecamatan untuk merangkulnya kembali.

"Kalau yang di depan itu, sangat kita sayangkan, sementara disana sudah nampak ada jalur lambat, saya himbau kepada PKL marilah kembali kepasar yang disediakan pemerintah, dan kepada pengelola berkordinasi dengan kecamatan dan dinas pasar secara rutin, jangan ketika ada masalah saja,"Tutupnya. (did).






No comments:

Post a Comment