Lokasi banjir tabek gadang, panam Foto: Riau Pos |
Hal ini terbukti, dari hasil pantauan Pekanbaru Pos, Hujan deras yang mengguyur Panam, Jumat pagi (07/12)dengan debit air yang cukup besar, akan tetapi dengan tidak adanya tanah serapan air, membuat air langsung menuju reinase yang kecil tidak mencukupi untuk menampung air yang datang dari berbagai penjuru. Diperparah dengan selokan yang tersumbat oleh sampah, hal hasil air pun meluap hingga ke badan jalan.
Seorang warga sekitar, Titi (52) mengatakan tabek gadang menjadi pusat langganan banjir, saat musim hujan sekarang ini pemerintah harus bekerja keras untuk memperbaiki titik rawan banjir," Pemerintah seperti tidak serius menangani masalahini, harusnya tata ruang, tata bangunan harus ada pengawasan sebelum pembangunan, agar tidak ada dampak pada lingkungan" Katanya
Titi menambahkan pemerintah Kota Pekanbaru, harusnya mencontoh daerah lain, setiap jalan yang dilewati ada tempat sampah,bahkan hingga ke tiap-tiap rumah warga, sehingga masyarakat yang melewati tidak membuang sampah ke selokan, " Kalau selokannya bagus, pasti tidak akan ada banjir lagi" Katanya.
Kemarin waktu digali, penuh dengan pasir dan sampah," Saya sering melihat petugas kebersihan yang menyapu jalan, menaruh sampahnya di pinggir jalan, dan ketika tertiup angin sampahnya dan pasirnya masuk ke selokan," mereka cuma memungut botol plastik yang bisa dijual" Ujar Titi.
Menanggapi hal ini, Walikota Kota Pekanbaru, Firdaus ST MT yang ditemui diwaktu yang berbeda mengatakan permasalahan banjir, memang menjadi permasalahan serius yang harus di selesaikan bersama, untuk di Pekanbaru sendiri ada dua penyebab utama banjir, yang pertama akibat meluapnya bantaran sungai siak, dan yang kedua akibat genangan-genangan air di sejumlah jalan di kota Pekanbaru,"Kita sudah bersama-sama dangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi untuk membuat zona-zona penanganan
banjir" Ungkap Firdaus
"Kita sudah buat 6 zona banjir, walaupun semua yang bisa efektif" Tambahnya.
Untuk tabek gadang walikota mengatakan itu dulu merupakan tempat tampung air hujan, berupa kolam besar, tapi sekarang sudah tidak ada lagi, ditambah daerah panam yang merupakan daerah rendah,,sehingga saat hujan terjadi, air tidak dapat beristirahat, ditambah lagi sistem reinase yang belum tersusun dengan rapi, diperparah dengan masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan, "Setiap hari kita perintahkan dinas PU untuk membersihkan reinase yang tersumbat, dan kita gunakan Pompa dan mesin air untuk pengendalian banjirnya" Katanya Firdaus.
"Untuk menjaga kota ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, mari secara bersama kita bergantengan tangan, untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang satu ini" Tutupnya. Didi Wirayuda
No comments:
Post a Comment