Menerima pemotretan WEDDING CERRMONY PRE WEDDING WISUDA EVENT BIRTHDAY MODEL PRODUCT DLL CONTACT US 081368052602 PIN 2BC87F83 DISKON 30% SELAMA PROMOSI TRUST US TO CAPTURE YOUR SPECIAL MOMENT AND BRING OUT YOUR IMAGINATION TO REAL IMAGE

Monday, August 24, 2015

Penjualan Otomotif di Riau Tak Bergairah

Harga mobil disemua tipe, rata-rata mengalami kenaikan sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta foto Didi Wirayuda

Laporan Didi Wirayuda (Wartawan Pekanbaru Pos)

PEKANBARU (Pepos)-Pangsa pasar otomotif di Provinsi Riau masih lesu memasuki kuartal ke III di tahun 2015 ini. Beberapa diler mobil dan motor mengaku penjualan menurun 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan daya beli yang masih belum bergairah, akibat melemahnya rupiah dan rendahnya penyerapan APBD  Provinsi Riau saat ini.

Hal ini dibenarkan Owner Dealer Yamaha Mahkota Motor Group Cabang Rumbai, Pendi. Ia mengakui jika kendaraan roda dua saat ini sedang mengalami penurunan penjualan, Pendi mengatakan ekonomi Riau khususnya Pekanbaru saat ini sedang sepi, selain dampak ekonomi Nasional juga karena harga komoditas turun seperti sawit dan karet.

"Rendahnya penyerapan APBD Provinsi, kebijakan pemerintah soal BBM yang memakai mekanisme pasar membuat harga naik turun,"Sebutnya kepada Pekanbaru Pos, Senin (24/8).

Akibatnya kata Pendi, membuat harga sembako dan lainnya tidak stabil, tidak stabilnya ekonomi ini membuat masyarakat berbelanja lebih memperioritaskan kepada hal yang penting, seperti biaya sekolah anak yang memasuki ajaran baru.

"Jadi beban masyarakat saat ini sangat berat, membuat penjualan sepeda motor sejak bulan lalu terjadi penurunan sekitar 10 sampai 20 persen,"Jelas Pendi.

Namun kata Pendi, untuk service dan pembelian spare part bulan lalu masih cukup bagus, terjadi kenaikan jelang lebaran, karena banyaknya konsumen yang melakukan service sepeda motor untuk digunakan pulang kampung.

"Namun untuk bulan ini service dan penjualan sparepart mulai turun lagi sekitar 20 persen,"Sebutnya.

Pendi menambahkan untuk kenaikkan harga sepeda motor dan service belum terjadi saat ini. Pihaknya bersyukur dengan adanya kebijakan dari OJK untuk bulan Agustus menurunkan uang muka kredit sepeda motor menjadi 15 persen, mudah-mudahan kebijakan ini kata Pendi bisa memudahkan konsumen untuk memiliki sepeda motor.

Yamaha juga membuat acara-acara promosi dalam menyambut HUT RI dengan masyarakat sekitar dealer untuk lebih dekat dengan konsumen. Hal ini tentu saja salah satu strategi untuk meningkatkan brand dalam bersaing dengan kompetitor. Ditanya apakah ada perang diskon yang dilakukan yamaha. Pendi mengaku jika perang diskon masih dalam batas yang wajar.

"Karena dalam memberikan diskon, ada batasan maksimal dan pengawasan dari main dealer, bagi dealer yang melanggar ada sanksi denda dan evaluasi terhadap dealer yang melanggar,"Tuturnya.

Hal senada disampaikan Ray, Koordinator PT Green Tech Cakrawala Motorindo Kawasaki yang berlamat di Jalan Soekarno Hatta, Ia mengaku untuk Kawasaki sendiri, dalam situasi perekonomian seperti ini juga mengalami penurunan penjualan sekitar 10 sampai 15 persen.

"Lemahnya harga komoditi sawit dan karet juga termasuk faktor yang mempengaruhi,"Sebutnya.

Ray menambahkan mengenai harga Kawasaki juga sudah mengalami koreksi kenaikan pada awal bulan juni, menyesuaikan dengan kenaikan nilai tukar dolar dan kenaikan pajak barang mewah, kemudian koreksi kenaikan harga sparepart juga sudah dilakukan pada awal juni kemarin.

"Karna kebanyakan unit kawasaki juga termasuk kategori barang mewah walau pun tidak semua, rata rata harganya sekarang naik sekitar 5 persen dari harga jual,"Ungkap Ray.

Sementara itu,  Sie Ceng selaku Sales Dept Head PT Capella Dinamik Nusantara-Riau mengatakan kondisi gejolak ekonomi saat ini yang sangat mempengaruhi Riau adalah menurunnya harga jual TBS.

"Di tingkat Petani swadaya mandiri TBS di angka Rp 500 - 600/Kg,"Sebutnya.

Namun untuk penjualan Honda sendiri untuk periode Januari- Juli 2015 dibandingkan Januari - Juni 2015 masih cukup bertahan dengan penurunan hanya 3 persen. Upaya upaya yang dilakukan adalah menunjang kemampuan membeli konsumen dengan menawarkan program program DP terjangkau dan beberapa program hadiah langsung maupun undian.

"Kita masih berupaya mempertahankan harga jual yang kompetitif,"Ujar Sie Ceng.

Hal ini merupakan upaya agar tidak menaikkan harga jual walaupun sebenarnya secara cost dan lainnya mengharuskan adanya penyesuaian kenaikan harga Jual.
"Semoga bulan depan lebih baik lagi, ekonomi kita bisa stabil kembali,"Imbuhnya.

Tak hanya motor, kendaraan roda empat juga mengalami kelesuan. Hal ini disampaikan Kepala Wilayah Suzuki Mobil, PT Sejahtera Buana Trada Riau, Agustan. Ia mengatakan berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia

(Gaikindo) secara nasional memperlihatkan tahun lalu dari Januari-Juli 2014, jumlah kendaraan baru mencapai 733.444 unit. Sementara tahun 2015 ini pada periode yang sama hanya 581.106 unit. Penjualan bulan Juli lalu merupakan yang terendah yakni hanya mencapai 55.618 unit. Penjualan mobil Low Cost and Green Car pun mengalami penurunan sampai sekitar 4.000 unit menjadi 10.048 unit.

"Kalau dilihat secara nasional, selama periode Januari-Juli 2015, terjadi penurunan sampai 20,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,"Sebut Agustan.

Agustan menambahkan melemahnya Rupiah terhadap dolar berpengaruh terhadap penjualan itu pasti ada. Untuk suzuki sendiri kata Agustan saat ini terjadi kenaikan harga mobil disemua tipe, yang rata-rata mengalami kenaikan sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Untuk itu pihaknya merubah target pasar, yang biasanya kepada pengusaha atau pedagang, saat ini lebih kepada pegawai atau PNS.

"Karena pegawai walaupun ekonomi melemah, penghasilan mereka tidak terlalu berpengaruh terhadap ekonomi,"Ujar Agustan.

Namun Kata Agustan, bukan berarti pihaknya melepaskan pengusaha atau pun pedagang. Dan untuk meminimalkan persaingan kepada para kompetitor suzuki tetap berikan yang terbaik untuk para konsumen dengan tetap memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap produk Suzuki.

"Bila rupiah tidak bergerak membaik, strategi kita di oktober adalah meluncurkan paket khusus guru dan pegawai negeri yakni paket padamu negeri,"Jelasnya.

Selain itu, Sebut Agustan segmentasi pihaknya saat ini berusaha mengarahkan ke sektor ekonomi yang masih cukup baik di market, seperti customer good, dengan paket DP ringan, angsuran ringan, dan tenor 7 tahun agar lebih terjangkau.

"Kemarin kita sempat berikan diskon besar besaran, namun hanya untuk Avanza xenia, menghabiskan stok lama,"Sebutnya.

Hal yang sama di ungkapkan Kepala Cabang Astra Daihatsu Pekanbaru, Dodik Priambodo, disela sela peluncuran Great New Xenia Mal SKA kemarin, Ia mengakui secara nasional memang segmen otomotif saat ini sedang turun berkisar 20 persen, namun untuk pangsa daihatsu sendiri kata Dodik masih menunjukkan tren positif.

"Melemahnya rupiah terhadap dollar menyebabkan terjadi kenaikan harga mobil disemua tipe, yang rata-rata mengalami kenaikan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 3 juta,"Ujarnya.

Ia mengaku jika saat ini dunia otomotif sedang perang diskon guna mengurangi stok mobil yang menumpuk. Namun itu pun, diakuinya, belum efektif mendorong pembelian karena konsumen nampaknya masih malas belanja mobil. Strategi diskon besar-besar itu, sebenarnya juga berisiko rugi bagi dealer di tengah gejolak nilai tukar rupiah yang kini menembus angka Rp13 ribu per dolar AS.

"Harusnya sekarang saatnya beli mobil, karena diskon banyak," kata Dodik.

Lesunya penjualan otomotif saat ini, di samping pengaruh harga komoditas, juga kecendrungan usai lebaran serta memasuki tahun ajaran baru sekolah juga merupakan salah satu aspek yang berpengaruh besar menurunnya minat beli masyarakat.

"Namun kita tetap optimis, saat ini penjualan lebih didorong oleh kendaraan yang banyak dibutuhkan kalangan keluarga seperti mobil kelas passenger,"Pungkasnya. (did)

No comments:

Post a Comment