Menerima pemotretan WEDDING CERRMONY PRE WEDDING WISUDA EVENT BIRTHDAY MODEL PRODUCT DLL CONTACT US 081368052602 PIN 2BC87F83 DISKON 30% SELAMA PROMOSI TRUST US TO CAPTURE YOUR SPECIAL MOMENT AND BRING OUT YOUR IMAGINATION TO REAL IMAGE

Wednesday, December 14, 2011

Jadi Pengusaha Perlu Nekat

Foto : Aktifitas Frenky dengan ternak ikannya

_Frenky Primadian, Keramba Ikan

“SEBENTAR ya, saya mau beli pelet dulu” kata Frenky, ketika di temui Gagasan di kediamannya Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Rumahnya sederhana, di depannya terdapat dua kolam ikan yang dipenuhi tumbuhan air tawar: kangkung dan bunga bakung. Di sini Frenky menggerakkan usaha keramba ikan lele dua tahun belakangan ini.

Frenky Primadian nama lengkapnya. Hidup ditengah keluarga sederhana buat Frenky tumbuh menjadi sosok pria pekerja keras. Ketika itu ia masih kelas dua SMA, perusahaan tempat ayahnya bekerja melakukan pengurangan pegawai, alhasil ayah Frenky pun terkena PHK dari perusahaan. Berangkat dari persoalan itu, ia jadi lebih mandiri.
Beragam pekerjaan ia lakoni demi mengurangi beban orang tua mengatur perekonomian keluarga. Ia sempat bekerja sebagai penjaga warung telepon, dan menjadi karyawan di sebuah perusahaan BUMN. Tapi itu tidak berlangsung lama, ia juga pernah bekerja jadi pelayan café di sebuah club malam yang memaksa ia bekerja dari jam 9 malam hingga jam 5 pagi. “Saya hanya tidur 2 jam dalam sehari,” katanya. Bahkan, jadi tukang ojek sekalipun pernah ia jalankan.
Setelah berkonsultasi dengan tetangga dekat rumah yang sudah lebih dulu ternak ikan lele. Tanpa pengalaman sedikitpun ia pertaruhkan tabungan sekitar Rp 3 juta, hasil bekerjanya selama ini. Lahan kosong yang berada di depan rumah ia sulap jadi kolam ikan berukuran 4x9 meter.
Langkah awal memulai usaha keramba Frenky mengisi kolam dengan 2500 ekor bibit lele. Ia harus sabar menunggu waktu panen selama tiga  bulan, tiap pagi dan sore ia rutin beri pellet sebagai pakan lele. Tiga bulan pertama ia hanya mendapat keuntungan 300 ribu, menurutnya tidak sebanding dengan kerja kerasnya selama tiga bulan.”Tidak sesuai dengan kerja keras dan biaya pakannya,” jelas Frenky.
ia coba lagi 10 ribu  bibit lele yang dibelinya seharga 100 rupiah per ekor, dengan modal awal kurang lebih 3 juta,  termasuk modal pakan lele. kali ini tidak sekedar pellet tapi usus ayam menjadi menu tambahan untk pakan lele, tapi ia mesti rela merogoh kocek Rp 450 ribu untuk 3 bulan. Kerja keras dan pantang menyerah Frenky berbuah manis, sekarang ia bisa menghasilkan Rp 6,5 juta per 6 bulan.
Frenky tidak merasa kesulitan dalam memasarkan ikan lele setelah panen. Ia  jalin kerja sama dengan Rumah Makan Kota Buana yang bersedia menerima pasokan ikan lele setiap kali panen.  Selain itu, Frenky juga mencoba ternak ikan gurami. Menurutnya, gurami lebih gampang pemeliharaannya dari ikan lele, terutama dari pakannya, cukup beri keladi yang tumbuh disekitar rumah sudah bisa menjadi makan ikan gurami saban hari. ”Syaratnya harus sabar dan rajin mencari pakan”ujarnya. Harga bibit gurami per ekornya Rp 1500. Hanya saja gurami mesti menunggu 2 tahun baru bisa di panen. Ikan gurami harganya lebih mahal dari lele harga Rp  25 ribu per kilo,berbeda dengan gurami.
Frenky terus berupaya mengembangkan usaha keramba ikan lele, ia pernah mengajukan proposal bantuan kepada UIN Suska untuk mendapatkan beasiswa  mahasiswa wirausaha,tapi sampai sekarang belum ada kepastian,”sepertinya bantuan itu untuk kalangan tertentu saja.
Ia berharap pihak universitas  memperhatikan mahasiswa wirausaha,dan lebih sensitif terhadap potensi mahasiswa yang ingin berwirausaha,”kalau bisa dibimbing hingga sukses”katanya.  Ia berpesan agar mahasiswa lebih berfikir kreatif“ tidak  terlalu berharap pada orang tua, harus bisa mandiri,dan buat mahasiswa yang nantinya selesai kuliah, juga jangan terlalu berharap pada pekerjaan,tapi buka lapangan pekerjaan.”
Kini Frenky berusaha kembangkan keramba ikannya bersama karang taruna Kelurahan Lembah Sari, tempat ia tinggal. Ia coba membuka jalan terang bagi masyarakat setempat kembangkan usaha keramba ikan. Mereka bersama-sama menggarap tanah kosong dijadikan  tambak ikan. Walhasil, Kelurahan Lembah Sari berhasil meraih juara 1 tingkat Provinsi kategori  pengembangan lahan dan perikanan oleh pemerintah Pekanbaru._Didi Wirayuda

No comments:

Post a Comment