Yolanda sadar, fenomena ini merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan ia mulai jeli melirik aksesoris model terbaru. Baik produk dalam negeri maupun luar negeri.
Berbekal uang Rp 500 ribu. Ia jadikan modal awal umtuk berburu tas wanita jenis kulit model terbaru, kemudian tas itu ia jual lagi dengan harga yang bervariasi. Ia jalin kerja sama dengan pusat grosir yang ada di bandung dan batam sebagai pemasok pesanannya.
Yolanda lebih banyak memasarkan tas kulit, alasannya, tas banyak diminati oleh remaja putri, terutama mahasiswa yang menjadi sasaran pasarnya. Jenis tas kulit buatan luar negeri ia tawarkan dengan harga Rp 200 ribu sampai Rp 600 Ribu. Tas buatan lokal ia tawar dengan harga Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Untuk satu tas yang terjul, Yolanda meraup untung Rp 50 ribu sampai 80 ribu.
Dalam seminggu ia bisa menjual 8 buah tas berbagai merk dan jenis, banyaknya penjualan juga tidak menentu, paling sedikit dalam seminggu itu ia cuma mendapat pesanan 2 buah saja ,”namanya juga rezeki harimau” ujarnya.
Dalam satu bulan, mahasiswa Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum ini bisa memperoleh omset Rp 2 juta. Barang kali suatu nilai yang tidak sedikit untuk seukuran mahasiswa.
Naluri bisnis Yolanda tumbuh beriringan banyaknya pesanan. Ia terus berupaya mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan teknologi internet melalui situs jejaringan sosial facebook dan tweter ia beri nama Ladies shop. melalui media internet ini cukup membantu dirinya dalam mempromosikan barang dagangannya.
Konsumen bisa pesan langsung melalui internet. Ia juga tampilkan foto-foto tas yang ia tawarkan, sehingga konsumen bisa pilih sesuai dengan model yang mereka inginkan. Sekarang Yolanda bisamembiayai kuliahnya sendiri dan beli motor baru “Ya lebih dari cukuplah,”ujarnya. Ia berharap kepada pihak universitas agar memperhatikan mahasiswa wirausaha._Didi Wirayuda
No comments:
Post a Comment