Menerima pemotretan WEDDING CERRMONY PRE WEDDING WISUDA EVENT BIRTHDAY MODEL PRODUCT DLL CONTACT US 081368052602 PIN 2BC87F83 DISKON 30% SELAMA PROMOSI TRUST US TO CAPTURE YOUR SPECIAL MOMENT AND BRING OUT YOUR IMAGINATION TO REAL IMAGE

Saturday, October 19, 2013

Pedagang Mengeluh Dengan Adanya Pendirian Indomaret di Buluh Cina

Keberadaan indomaret di jalan buluh cina garuda sakti, pintu masuk kampus UIN Suska mendapat keluhan dari pedagang sekitar foto didi wirayuda

Oleh Didi Wirayuda

PANAM (Pepos)- Kehadiran Indomaret di Jalan Buluh Cina RT 03 RW 06 Garuda sakti mendapat keluhan dari pedagang sekitar, yang mengaku mengalami menurunan omset akibat hadirnya ritel tersebut dikawasan padat penduduk yang bukan jalan Protokol.

Salah satu pedagang yang merasakan dampak hadirnya perusahan besar ini adalah Hendra (29) Pedagang harian, ia mengaku merasa keberatan dengan adanya ritel didaerah tersebut, karena sesuai dengan rapat dengan RT RW dan Pemuka Masyarakat tidak ada warga yang setuju dengan adanya indomaret di Jalan Buluh Cina yang mayoritas pedagang kecil.



"Padahal kemarin dalam rapat pertama dan kedua, warga sudah sepakat untuk menolak, namun entah mengapa usai lebaran kemarin sudah berdiri indomaret tanpa persetujuan warga dan pedagang setempat, ia menduga adanya main mata antara pemilik indomaret dan RT RW serta ketua pemuda setempat,"Katanya kepada Pekanbaru Pos, Kamis (17/10).

Hendra juga mengaku tidak pernah menandatangani izin dari berdirinya indomaret tersebut, namun ia mengaku jika saat rapat semua warga diminta tanda tangan sebuah kertas yang diakui sebagai absen kehadiran, dan ia menduga hal itu dimanfaatkan oleh oknum sebagai izin dari berdirinya indomaret oleh warga.

"Saya menduga RW dan RT diberi uang satu juta untuk rapat, 20 juta untuk izin indomaret, kemudian ketua pemuda juga mendapat 10 juta untuk pemberian izin, benar atau tidak, saya tidak tau, yang saya tau saat ini izin indomaret hanya di perbolehkan di jalan Protokol,
karena dampaknya saya rasakan saat ini, mereka setiap minggu melakukan obral dan promo besar-besaran dan berani banting harga"Keluhnya.

Ia berharap pemerintah setempat meninjau kembali adanya indomaret ini, karena ada sekitar 50 warga saat rapat menolak, yang bersikukuh dengan berdirinya indomaret ini hanya RT RW dan Ketua Pemuda saja yang lainnya menolak.

"Padahal kita dalam rapat masih belum mendapat keputusan, namun pendirian indomaret ini tetap dilanjutkan, inikan aneh, kami sebagai masyarakat kecil bisa apa untuk melawan, suara kami tidak di dengar,"Ungkapnya.

Sementara itu, RW 06, Safi'i mengaku jika pihaknya sudah melakukan musyawarah kepada warga, karena ia mengaku tidak berani memberikan izin jika masyarakat tidak setuju.

"Kemarin saya sudah menentang juga pendirian Indomaret ini, karena banyak masyarakat yang tidak setuju, hal itu sudah saya sampaikan kepada indomaret, namun mereka bersikeras bisa meyakinkan warga, dan warga yang di datangi pihak indomaret akhirnya setuju,"Tuturnya.

Hal ini menurut RW dibuktikan dengan adanya tanda tangan beberapa warga dan pedagang sekitar, benar atau tidaknya tanda tangan tersebut RT yang lebih tau, karena itu warganya menurut RW Safi'i kepada Pekanbaru Pos.

"Saya sudah beri perintah kepada RT, untuk menyelesaikan masalah indomaret dengan warga, pemuda, pemuka masyarakat, karena ketika tidak bisa mendudukan warga kita, kita tidak bisa memberikan izin, dan tak berapa lama tanda tangan warga sudah ada, saya pun tidak bisa menahan,"Ungkapnya.

Hal senada di sampaikan, Ketua RT 03, Saikin ia mengaku pihaknya tidak berani memberikan izin tanpa persetujuan masyarakat, menurutnya pro dan kontra hal yang biasa, tentu ada yang setuju dan ada juga yang tidak.

"Kalau saya simpulkan rata-rata warga setuju saja, hanya beberapa pedagang yang tidak setuju,
tinjauan dari rumah kerumah-rumah banyak yang suka,, rata2 pedagang tidak setuju,kita memang sudah dua kali rapatkan dan memang warga tidak setuju, dan dari hasil rapat tersebut diputuskan silahkan indomaret datangi warga dan pedagang itu sendiri untuk mendapatkan izin,"Ungkapnya.

Dan akhirnya pedagang dan warga yang awalnya tidak setuju, jadi setuju, karena pihak indomaret memberikan bantuan modal sebesar 1 juta kepada setiap pedagang dan warga.

"Dan berdasarkan pengakuan dari pihak indomaret, jika pihaknya hanya memerlukan dua tanda tangan dari pedagang sekitar untuk bisa melanjutkan pembangunan, dan itu sudah di dapatkan, artinya kami pihak RT tidak bisa berbuat apa-apa lagi, jika warga sendiri sudah setuju,"Jelasnya.

Saikin mengaku jika pihak indomaret berjanji, jika ada pedagang yang bangkrut dengan adanya indomaret, pihaknya akan mengganti rugi dan mencari solusi.

"Indomaret juga berjanji akan mempekerjakan warga tempatan, dan saat ini sudah 5 orang warga tempatan yang bekerja disana,"Paparnya.

Sementara itu, Camat Tampan, Hj. Irma Novrita mengaku pihaknya sepanjang ada izin dari warga,lurah dan camat tidak bisa berbuat banyak, namun jika menjadi masalah di tengah-tengah masyarakat, pendirian indomaret ini perlu di tinjau kembali dan jika perlu di cabut izinnya kalau terbukti melanggar dan tidak mendapat persetujuan dari warga dan pedagang sekitar.

"Nanti akan kita dudukan permasalahan ini kembali, bersama warga, pedagang, RT dan RW, kita akan tinjau kembali izinnya, nanti akan kita carikan solusinya,"Tutupnya.


Dewan Minta Pemko Meninjau Kembali Izin Indomaret di Jalan Buluh Cina

Keberadaan Indomaret di Jalan Garuda Sakti, Buluh Cina, RT 03 RW 06, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan di Kota Pekanbaru yang meresahkan para pedagang dan pengusaha kecil, mendapat respon dari Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Komisi IV Abdul Gafar Shi, ia meminta Pemerintah Kota Pekanbaru meninjau kembali perizinan Indomaret tersebut, karena jalan buluh cina tersebut bukan jalan protokol.

"Pemerintah jangan asal-asalan saja memberikan izinnya, harus turun kelapangan menilai kelayakan lokasi pendirian Indomaret ini, jangan sembarangan tempat, karena masyakat pedagang kecil yang akan menjadi korbannya, yang saya tau izin indomaret saat ini hanya di perbolehkan di jalan protokol saja, jalan buluh cina itu bukan jalan protokol,"Katanya kepada Pekanbaru Pos, Jumat (18/10).

Ia meminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk segera lakukan tinjau kembali izinnya, karena dengan adanya indomaret di kawasan tersebut, sudah bisa di pastikan pedagang sekitar perlahan akan mati, karena seperti yang diketahui Indomaret adalah perusahaan besar yang mempunyai 100 lebih gerai di Kota Pekanbaru.

"Yang saya tahu retail Indomaret mendapatkan izin gerai sebanyak seratus unit, saat ini kabarnya Indomaret juga sudah memiliki mobil operasional atau Indomaret keliling, artinya indomaret sudah mulai menjajaki pelosok-pelosok perkampungan, ini kan sangat berbahaya, apa lagi dibuluh cina mayoritas penduduk menggantungkan hidup dari berjualan,"Paparnya

Ia juga amat menyayangkan adanya warga yang awalnya menolak pendirian indomaret, namun setelah di siram dengan bantuan modal berdagang oleh indomaret sebesar satu juta, warga kemudian setuju.

"Kalau itu emang kejadiannya, berarti saat ini hukum kita sudah abu-abu, artinya masyarakat kita bisa di provokator, kita dari dewan menegaskan pemko harus tinjau kembali izin indomaret di jalan buluh cina tersebut, dan tindak tegas jika memang ada oknum RT RW yang bermain disana,"Tegasnya.



Pihak Indomaret, Akhirnya Angkat Bicara Masalah Ritelnya di Buluh Cina



PANAM (Pepos)-Menanggapi permasalahan Indomaret yang berada di jalan Buluh Cina, RT 03, RW 06, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan
Tampan yang mendapat tentangan dari pedagang sekitar, Deputy Branch Manager Administrasi Indomaret, Djoko Pamungkas mengaku
Pro Kontra tersebut hal yang biasa, pihaknya mengaku siap bertanggung jawab jika memang terjadi pelanggaran dalam perizinan
indomaret tersebut.

"Kalau pro kontra hal yang biasa, rata-rata yang keberatan itu pasti pedagang yang merasa indomaret sebagai saingan, dan
kita menanggapi hal ini positif saja, mungkin memang ada yang kontra, yang biasanya dalam satu usaha yang sama dengan kita,
namun masyarakat tidak, bahkan ada warga yang meminta Indomaret berdiri di daerahnya, dengan alasan agar daerahnya
menjadi ramai,"Katanya usai acara pemberian beasiswa kepada 2000 Siswa Sekolah Dasar (SD) untuk 20 sekolah SD yang
ada di kota pekanbaru, Kamis (31/10).

Disinggung soal siraman dana yang diberitakan sebelumnya, kepada pihak-pihak yang menolak pendirian Indomaret di Jalan Buluh
Cina yang sempat hangat diberitakan diberbagai media, Djoko membantah hal tersebut, ia mengaku tidak ada melakukan siraman
atau sogokkan kepada warga atau pedagang yang menolak.

"Kita tidak pernah melakukan tindakkan yang bertentangan dengan hukum, silahkan saja buktikan jika memang terjadi, namun
saya tidak pungkiri kami tidak menutup mata kepada masyarakat di lingkungan berdirinya indomaret, kita memberikan bantuan
berupa perbaikkan jalan, rumah ibadah dan dana pendidikan untuk siswa yang berprestasi,"Ujarnya.

Ditanya soal berapa jumlah Indomaret saat ini di Kota Pekanbaru, Djoko enggan menjawab. Ia mengaku saat ini pihaknya fokus
dengan program bantuan beasiswa untuk 2000 siswa SD tahun ajaran 2013-2014, kepada 20 Sekolah SD di Kota pekanbaru.

"Kalau jumlah pasti Indomaret saat ini saya tidak tahu, silahkan hitung sendiri, saat ini kita fokus membantu meringankan
beban orang tua murid, meringankan biaya sekolah, serta membantu program dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru berupa beasiswa
kepada siswa berprestasi,"Ungkapnya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Walikota Pekanbaru mengancam akan menutup Alfamart dan Indomaret jika
keberadaan mereka dikeluhkan masyarakat dan mematikan pedagang mikro.

Hal itu dikatakan Walikota Pekanbaru Firdaus MT berapa waktu lalu. Jika Indomaret berbuat di luar kesepakatan dengan Pemerintah
dan keberadaanya dikeluhkan masyarakat sekitar, maka akan kita tutup.

Menanggapi Indomaret yang saat ini sudah berdiri di pelosok Pekanbaru, yakni di Gang Buluh Cina, Jalan Garuda Sakti,
Kecamatan Tampan, Walikota mengaku Indomaret telah melanggar izin prinsip yang sudah disepakati. Salah satunya, sesuai
data di BPT izin Indomaret baru 40 gerai, namun di lapangan sudah melebihi 50 gerai. 

"Kita menyayangkan itu, tapi perlu digarisbawahi jika masyarakat tidak ada komplain, tentu boleh-boleh saja," katanya.

Hal senada disampaikan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Elsyabrina, Ia mengatakan boleh-boleh saja
mereka mendirikan gerai baru selagi tidak dikeluhkan masyarakat.

"Malahan ada masyarakat yang mengusulkan dibukanya Alfamart dan Indomart di daerah mereka," tutur Elsyabrina.

Dijelaskan El, memang ada syarat radius dibukanya ritel ini dari pedagang  mikro sekitar radius 100 meter. Namun Perda
Walikota Pekanbaru terkait pengaturan lokasi belum ada.

"Tapi sampai saat ini lokasi yang kita izinkan mendapat dukungan dari masyarakat setempat," tutupnya.

 

No comments:

Post a Comment