BEM FDIK Nyatakan Sikap

Rabu (12/10), Sejumlah Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan kosma-kosma tiap lokal berkumpul diruangan Badan Exsekutif Mahasiswa (BEM). Mereka membuat pernyataan sikap terkait beberapa masalah di FDIK. Ada 33 pernyataan sikap mereka ajukan. Salah satu diantaranya; kurangnya pelayanan Bagian Akademik dan Umum terhadap mahasiswa, uang pratikum yang tidak transparansi, kajur yang tidak berkompeten, infokus, kamera foto, video yang minim dan tidak layak pakai, pelayanan dan jadwal pustaka masih kurang terhadap mahasiswa, karyawan/wati menyalah gunakan fasilitas internet di jam kerja dan dosen yang jarang masuk dan tidak profesional.

Jumikan ketua BEM FDIK mengatakan, pihak BEM akan menfasilitasi pertemuan mahasiswa dengan pihak dekanat. ”Ayo kita ke mushola semuanya,” katanya.

Selain perwakilan mahasiswa, hadir pula dekan FDIK Amril, PD II Darusman, PD III Silawati dan Kabag TU Munir.

“Pak saya di sini bersama teman-teman untuk menyambung lidah dan tangan mahasiswa perihal permasalahan yang terjadi selama ini,” kata jumikan.

Rifai mahasiswa FDIK mengatakan jalur birokrasi di kampus kita terlalu berbelit-belit. “Kami sudah ikuti prosedur itu, tapi tidak pernah didengar,” katanya.

Dia menambakan kualitas pelayanan UIN sangat lamban untuk melayani mahasiswa terkesan santai. “Sambil facebookan, chatting, baca Koran dan bahkan main game,” katanya.

Dekan FDIK mengaku mengerti dengan keluhan mahasiswa ini. “Tapi harusnya tidak begini, setiap permasalah kan bisa dilaporkan terlebih dahulu,” katanya.

Ia berjanji akan menindak lanjuti permasalahan dosen dan pegawai di FDIK. Namun ia dan petinggi fakultas lainya tidak mempunyai wewenang untuk memberhentikan pegawai. “Kami hanya bisa memperbaiki kinerjanya, kalau masalah ganti-mengganti, itu pihak rektorat yang berwenang,” tambahnya.

PD II FDIK mengatakan setiap permasalahan dan kekurangan di fakultas harap menghubunginya. “Itu tanggung jawab saya,” katanya. Ia menganjurkan setiap bulan ada semacam dialog terbuka antara mahasiswa dan pihak fakultas untuk mengevaluasi hasil kerja pegawai dan dosen. “Kami baru tau ada masalah seperti ini di FDIK,” katanya.

“Beri kami waktu 1 minggu untuk memperbaiki kinerja pegawai, kalau tidak berubah kalian boleh demo besar-besaran,” sambung PD III

Diakhir acara ketua BEM, BLM, dan HMJ membacakan tuntutan dan pernyataan bersama, gantikan Kasubag, Kabag, Kajur, Sekjur, dan Dosen yang bermasalah, selambat-lambatnya 2 minggu. Jika dalam waktu ditetapkan tidak ada tanggapan. Mereka akan lanjutkan dengan aksi sampai tuntas. Didi Wirayuda